Aku sangat menyukai warna hitam, di saat diserang warna putih. Aku tidak membenci warna putih kecuali saat warna hitam mulai meninggalkan saya. Dahulu rambut saya berwarna hitam, di saat hati berwarna hijau, jiwa bergelora, kepemudaan yang asyik merancang mimpi, cita-cita dan obsesi. Allah swt memberi keselamatan atas masa mudaku hingga saat masa muda meninggalkanku tanpa pernah kembali lagi. Setelah masa muda menemani, lalu saya telah melewati masa hidup yang indah, pahit dan manisnya. Dahulu di saat muda, aku mengenakan pakaian anak-anak, bercahaya bak rembulan di antara awan. Aku begitu bangga dengan kemudaan, berjalan dan melompat. Aku mengingat apa yang aku katakan, aku hafal dengan apa yang kubaca, aku tertawa dan mentertawakan saat gembira.
Tapi kemudian uban mendatangiku. Wajahku bak melukiskan duka karena sudah tidak bercahaya lagi. Tubuhku bak mendendangkan lagu kesediahan karena kekuatan yang semakin sirna. Aku mendengarkan kelembutan, tapi saya bergeming. Aku mendengarkan dialog penuh keintiman, tapi tetap bergeming. Itu karena aku memikul kedukaan hidup, keletihan usia, beban perjalanan yang membuat berpikir, apa manfaat senyum dan tawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar