Selasa, 05 Januari 2010

Duka Seorang Beruban

Aku sangat menyukai warna hitam, di saat diserang warna putih. Aku tidak membenci warna putih kecuali saat warna hitam mulai meninggalkan saya. Dahulu rambut saya berwarna hitam, di saat hati berwarna hijau, jiwa bergelora, kepemudaan yang asyik merancang mimpi, cita-cita dan obsesi. Allah swt memberi keselamatan atas masa mudaku hingga saat masa muda meninggalkanku tanpa pernah kembali lagi. Setelah masa muda menemani, lalu saya telah melewati masa hidup yang indah, pahit dan manisnya. Dahulu di saat muda, aku mengenakan pakaian anak-anak, bercahaya bak rembulan di antara awan. Aku begitu bangga dengan kemudaan, berjalan dan melompat. Aku mengingat apa yang aku katakan, aku hafal dengan apa yang kubaca, aku tertawa dan mentertawakan saat gembira.

Tapi kemudian uban mendatangiku. Wajahku bak melukiskan duka karena sudah tidak bercahaya lagi. Tubuhku bak mendendangkan lagu kesediahan karena kekuatan yang semakin sirna. Aku mendengarkan kelembutan, tapi saya bergeming. Aku mendengarkan dialog penuh keintiman, tapi tetap bergeming. Itu karena aku memikul kedukaan hidup, keletihan usia, beban perjalanan yang membuat berpikir, apa manfaat senyum dan tawa.

tugas bahasa indonesia

1.Tediri dari unsur apa bahasa itu ?

. Unsur dasar bahasa

* Fonem

yaitu unsur terkecil dari bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk membedakan arti dari satu kata. Contohnya kata ular dan ulas memiliki arti yang berbeda karena perbedaan pada fonem /er/ dan /es/. Setiap bahasa memiliki jumlah dan jenis fonem yang berbeda-beda. Misalnya bahasa Jepang tidak mengenal fonem /la/ sehingga perkataan yang menggunakan fonem /la/ diganti dengan fonem /ra/.

* Morfem

yaitu unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa. Pada bahasa Indonesia morfem dapat berbentuk imbuhan. Misalnya kata praduga memiliki dua morfem yaitu /pra/ dan /duga/. Kata duga merupakan kata dasar penambahan morfem /pra/ menyebabkan perubahan arti pada kata duga.

* Sintaksis

yaitu penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis yang berlaku pada bahasa tertentu. Dalam bahasa Indonesia terdapat aturan SPO atau subjek-predikat-objek. Aturan ini berbeda pada bahasa yang berbeda, misalnya pada bahasa Belanda dan Jerman aturan pembuatan kalimat adalah kata kerja selalu menjadi kata kedua dalam setiap kalimat. Hal ini berbeda dengan bahasa Inggris yang memperbolehkan kata kerja diletakan bukan pada urutan kedua dalam suatu kalimat.

* Semantik

mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa yang dibentuk dalam suatu kalimat.

* Diskurs

mengkaji bahasa pada tahap percakapan, paragraf, bab, cerita atau literatur.

2. Apa yang terjadi apabila kita tidak memiliki bahasa ?

Karena bahasa adalah sebagai alat komunikasi antar daerah dan budaya yang berbeda-beda dalam beragam aktifitas keseharian. Bisa dibayangkan bila tidak ada bahasa.


3.Benerkah bahasa dapat mempengaruhi perilaku manusia?

Menurut Sabriani (1963), mempertanyakan bahwa apakah bahasa mempengaruhi perilaku manusia atau tidak? Sebenarnya ada variabel lain yang berada diantara variabel bahasa dan perilaku. Variabel tersebut adalah variabel realita. Jika hal ini benar, maka terbukalah peluang bahwa belum tentu bahasa yang mempengaruhi perilaku manusia, bisa jadi realita atau keduanya.

Kehadiran realita dan hubungannya dengan variabel lain, yakni bahasa dan perilaku, perlu dibuktikan kebenarannya. Selain itu, perlu juga dicermati bahwa istilah perilaku menyiratkan penutur. Istilah perilaku merujuk ke perilaku penutur bahasa, yang dalam artian komunikasi mencakup pendengar, pembaca, pembicara, dan penulis.
Dengan memakai pengertian yang diberikan oleh Bolinger(1981) tentang realita, pengetahuan dunia dapat diartikan identik dengan pengetahuan realita. Bagaimana manusia memperoleh bahasa dapat dijelaskan dengan teori-teori pemerolehan bahasa. Sedangkan pemerolehan pengetahuan dunia (realita) atau proses penghubungan bahasa dan realita pada prinsipnya sama, yakni manusia memperoleh representasi mental realita melalui pengalaman yang langsung atau melalui pemberitahuan orang lain. Misalnya seseorang menyaksikan sebuah kecelakaan terjadi, orang tersebut akan memiliki representasi mental tentang kecelakaan tersebut dari orang yang langsung menyaksikannya juga akan membentuk representasi mental tentang kecelakaan tadi. Hanya saja terjadi perbedaan representasi mental pada kedua orang itu.

4. Pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengar atau terjadi kesalah pahaman ?
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu pula. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra.
Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang diwakilinya,itu. Bunyi itu juga merupakan getaran yang merangsang alat pendengar kita (=yang diserap oleh panca indra kita, sedangkan arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan dari orang lain).
Arti yang terkandung dalam suatu rangkaian bunyi bersifat arbitrer atau manasuka. Arbitrer atau manasuka berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Apakah seekor hewan dengan ciri-ciri tertentu dinamakan anjing, dog, hund, chien atau canis itu tergantung dari kesepakatan anggota masyarakat bahasa itu masing-masing.


5. Unsur2 yang dapat mendorong ekspresi diri dari Fungsi bahasa.
Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi. Seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui tulisannya. Sebenarnya, sebuah karya ilmiah pun adalah sarana pengungkapan diri seorang ilmuwan untuk menunjukkan kemampuannya dalam sebuah bidang ilmu tertentu. Jadi, kita dapat menulis untuk mengekspresikan diri kita atau untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebagai contoh lainnya, tulisan kita dalam sebuah buku, merupakan hasil ekspresi diri kita. Pada saat kita menulis, kita tidak memikirkan siapa pembaca kita. Kita hanya menuangkan isi hati dan perasaan kita tanpa memikirkan apakah tulisan itu dipahami orang lain atau tidak. Akan tetapi, pada saat kita menulis surat kepada orang lain, kita mulai berpikir kepada siapakah surat itu akan ditujukan. Kita memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang yang kita hormati dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman kita.
Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
- agar menarik perhatian orang lain terhadap kita,
- keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi
Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri (Gorys Keraf, 1997 :4)

Minggu, 03 Januari 2010

Tetaplah Jadi Sahabatku

Aku memilihmu untuk jadi sahabatku karena aku tau kamu pantas mendapat gelar itu sebagai sahabatku. Aku selalu ada untuk mu karena aku tau kamu adalah sahabatku. Aku akan wujudkan impianku untuk menjadi kebanggaan mu. Aku akan selalu memilihmu menjadi pemeran utama dalam setiap skenario perjalanan hidupku. Karena aku tau kamu adalah teman terbaik yang pernah dan akan selau menjadi yang terbaik sampai akhir perjalanan hidupku. Tetaplah jadi sahabatku. Karena aku akan selalu membutuhkanmu menjadi teman dalam setiap hal terindah dalam kisah ku. Sahabat akan selalu ada ketika sahabatnya membutuhkan, sahabat akan menangis ketika sahabatnya terluka dan sahabat akan ikut tersenyum jika sahabatnya pun tertawa bahagia. Aku pun ingin hadir ku bisa menjadi teman terbaik dalam perjalanan indah hidupmu. Meskipun aku tak akan sebaik dirimu menjadi sahabatku. Aku yang selalu tertatih dan aku yang tak setegar dirimu. Tapi tetaplah jadi sahabatku. Karena hadirmu akan membawa banyak inspirasi perjalanan juangku. Tiap langkah yang terukir aku ingin ada nama mu terhias indah dalam prasasti waktu. Tiap cerita yang terangkai oleh kata aku pun ingin ada nama mu tergores cantik dengan pena bertinta emas di sana. Tiap bait yang terlantun dalam nada lagu aku ingin nama mu pun terdendang merdu hingga semua orang tau bahwa kamu adalah sahabat terbaik dalam hidupku. Dan akan ku ukir nama mu dengan awan putih di langit nan biru agar mereka pun tau kamu adalah teman terbaik ku. Tetaplah jadi sahabatku. Untuk kini dan nanti. Tetaplah jadi sahabatku untuk kembali tegarkan aku. Tetaplah jadi sahabatku. Untuk esok hingga akhir waktu……..


Oleh: AsmaFadhillah